BANJARMASIN - Banjarmasin Sasirangan Festival (BSF) ke 5 yang telah dibuka Walikota Banjarmasin, H Ibnu Sina, pada Jumat (08/10) malam sekira pukul 20.00 wita di Mercure Hotel Banjarmasin mengangkat tema yang sangat menarik yaitu, nature, sustainability, and empowerment.
Tema ini sengaja dikemukakan dalam ajang tahunan itu dengan harapan, masyarakat khususnya para pengrajin kain pakaian khas raja Banjar, lebih peduli dengan kelestarian lingkungan.
Menurut H Ibnu Sina, mengakat tema natural itu terkait dengan kewajiban setiap individu di kota berjuluk seribu sungai untuk menerapkannya, dengan mengadopsi prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan sesuai Sustainable Development Goals (SDGs).
“SDGs sudah menjadi prinsip dalam pembangunan di Kota Banjarmasin, sehingga 17 target pencapaian pembangunan berkelanjutan harus kita aplikasikan dalam berbagai kegiatan yang ada di Kota Banjarmasin,” ucapnya, daalam sambutannya.
BSF, jelasnya lagi, juga sengaja mengangkat tema sasirangan pewarna alam (natural date) agar ramah lingkungan serta dapat meningkatkan daya saing dipasaran, sehingga kain sasirangan menjadi berbeda dengan yang kain lain.
Hal ini sesuai dengan prinsip pemasaran, dimana terdapat dua aspek yang harus dipenuhi agar sebuah produk dapat lebih unggul, pertama terkait dengan diferensiasi berbeda dengan yang lain, kemudian terkait dengan positioning.
“Nah dua aspek ini dalam strategi marketing dikenal sebagai sebuah upaya agar bisa dikenal, berbeda dengan yang lain dan posisi kita harus nomor satu, minimal di Banua kita sendiri,” ujar H Ibnu Sina.
Ia berharap, BSF tahun ini bisa lebih dipahami terutama oleh para pengrajin kain sasirangan, sehingga para pengrajinnya yang kebanyakan menetap di pinggir sungai bisa lebih hati-hati dalam mengelola industri rumah tangganya.
“Ini harus lebih kita angkat, karena kebanyakan para pengrajin kita ini berdiam di tepi sungai, sehingga isu terkait dengan pencemaran dapat diantisipasi setiap industri dan rumah-rumah pengrajin sasirangan,” pungkasnya.
Event budaya sasirangan terbesar di kota berjuluk seribu sungai dilaksanakan selama 3 hari, dimulai dari tanggal 8 Oktober hingga 10 Oktober 2021.
Selain mengangkat budaya serta kearifan lokal, berbagai kegiatannya merupakan satu kesatuan dari rangkaian harijadi Kota Banjarmasin ke 495 tahun 2021, diantaranya seperti Festival Jalur Rempah Nusantara yang telah dilaksanakan pada tanggal 11 September 2021 lalu, Pekan Raya Banjarmasin dan Banjarmasin Trade Expo, Lomba Fashion, Karnaval Sasirangan tahun 2021, Pemilihan Putri Muslimah 2021, Lomba Desain Motif Sasirangan dan Talk Show.
(dokpim-bjm)
Posting Komentar
Komentar baru tidak diizinkan.