BANJARMASIN - Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina memberikan keterangan pers kepada media massa terkait pelaksanaan kegiatan Banjarmasin Sasirangan Festival (BSF), di Lobby Balai Kota Banjarmasin, Jumat (08/10) Secara aturan, kata H Ibnu Sina, Kemendagri memberikan peluang untuk berkegiatan di sarana publik atau tempat pariwisata, dimana diperbolehkan beraktifitas dan dengan persentasi pengunjung hanya 25 persen, serta menerapkan protokol kesehatan ketat.
Lagian, jelasnya, kegiatan tahunan yang tujuan utamanya untuk mengangkat adat serta budaya Kota Banjarmasin khususnya Provinsi Kalsel ini, dilaksanakan dengan dua cara, yakni secara offline dan online.
“Karena koreksi tadi malam saya membaca, kita ini level 3 koreksi nya, walaupun belum di umumkan, tapi sudah dikoreksi.
Kalau level 3 kan lebih longgar lagi, jadi ini pemerintah kota melalui event ini memberikan contoh juga kepada masyarakat, bahwa kegiatan event masih di bolehkan, tetapi dengan peraturan yang sangat sangat ketat dan diimbau pelaksanaannya online dan offline
Masih menurut H Ibnu Sina, rangkaian agenda Banjarmasin Sasirangan Festival ini disamping diskusi juga ada pameran, serta karnaval yang dilaksanakan secara indoor di Mall, dan tetap menerapkan aturan protokol kesehatan yang ketat.
“Setiap yang mau berkunjung masuk itu wajib pakai aplikasi peduli lindungi, jadi itu teknis teknisnya,” ujarnya.
Terkait peserta dalam kegiatan tersebut, orang nomor satu di kota berjuluk seribu sungai ini kembali menjelaskan, peserta yang dilibatkan dalam kegiatan tersebut diantaranya para pengrajin sasirangan, desainer, pelaku UMKM.
Khusus abasador sasirangan tahun ini tidak menghadirkan artis ibukota, sebagai gantinya akan dihadirkan desainer serta artis local.
Dikatakannya, untuk BSF tahun ini rangkaiannya terdiri dari diskusi terkait sahang primadona, sasirangan, kesepakatan dengan para pengrajin untuk dijadikan masukkan perbaikan ke depan dalam rangka tetap mempertahankan keaslian sasirangan.
(dokpim-bjm)
Posting Komentar
Komentar baru tidak diizinkan.