BANJARMASIN – Penanganan penyebaran virus Covid-19 yang dilakukan Pemko Banjarmasin bersama Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Covid-19, memang harus mendapat apresiasi dari warga kota berjuluk seribus sungai
Betapa tidak, selain telah melakukan sosialisasi protokol kesehatan, membagikan masker hingga membuat Perwali tentang Pedoman Pelaksanaan dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan Pada Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 di Kota Banjarmasin, pemerintah daerah ini juga mendatangi perusahaan Farmasi Bio Farma, yang kini sedang mencetak vaksin corona (vaksin Sinovac dan vaksin merah putih)
Kunjungan yang dilakukan Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina dan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 itu, tak hanya sekedar melihat dan mencari informasi seputar pengembangan vaksin tersebut saja, tetapi mereka juga berniat menjadi relawan ujicoba klinis vaksin tersebut.
Hanya saja, niat mereka terganjal oleh aturan yang ada di perusahaan tersebut, dimana masyarakat yang boleh menjadi relawan untuk ujiklinis vaksin tersebut, harus 6 kali telah mengunjungi perusahaan BUMN yang menjadi life lincensi atas pengembangan vaksin tersebut. “Kami terpanggil dalam misi kemanusiaan untuk mencari dan uji klinis terhadap vaksin ini. Sebetulnya teman-teman semua ini siap jadi relawan tetapi memang ada persyaratan yang harus terpenuhi, yakni 6 kali datang ke sini (perusahaan Bio Farma),” katanya, Kamis (27/08).
Penjelasan lain yang diterima H Ibnu Sina dari pihak perusahaan yang beralamat di Jalan Pasteur nomor 28, Bandung Provinsi Jawa Barat itu menyatakan, vaksin bernama sinovac bisa dinikmati seluruh lapisan masyarakat termasuk warga Kota Banjarmasin sekira Bulan Maret 2021 nanti.
Masih Menurut H Ibnu Sina, pengembangan vaksin sinovac merupakan hasil kerja kerjasama antara perusahaan bio farma dan sinovac biotech. Saat ini, jelasnya, ujicoba vaksinya sudah memasuki tahap ke 3.
Sedangkan vaksin merah putih, terangnya lagi, merupakan hasil karya anak bangsa yang saat ini masih dalam tahap pengembangan. “Intinya kita semua sudah berjuang, kita semua sudah berupaya dan yang paling penting adalah kita bisa terhindar dari Covid-19 dengan menggunakan masker, melaksanakan protokol kesehatan, cuci tangan dan menjaga jarak,” pungkasnya.
Untuk diketahui, saat ini ilmuwan Indonesia dari Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman sedang berupaya mengembangkan vaksin corona.
Pengembangan vaksin corona di Indonesia oleh LBM Eijkman dilakukan bekerjasama dengan Konsorsium Riset dan Inovasi Penanganan Covid-19, serta Bio Farma dan Badan Intelijen Negara (BIN).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan Indonesia sudah mengantongi komitmen pengadaan vaksin virus corona atau covid-19 Merah Putih sebanyak 290 juta sampai akhir 2021. Sementara pada tahun ini sebanyak 20 juta sampai 30 juta pada 2020. "Itu jumlah yang besar sekali. Negara lain mungkin 1 juta, 2 juta saja belum, kita sudah dapat komitmen 290 juta," ungkap Jokowi dikutip dari https://www.cnnindonesia.com.
Orang nomor wahid di Indonesia itu menyatakan jumlah vaksin tersebut sudah mencakup pengadaan di dalam negeri maupun luar negeri. Jumlah vaksin ini merupakan laporan terbaru dari Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi kepadanya.
Posting Komentar