BANJARMASIN - TP PKK Kota Banjarmasin terus berupaya mensejajarkan langkah dengan Pemko Banjarmasin, yang dalam program pembangunan saat ini, bergerak sangat cepat (Gas Full).
Seperti Rabu (22/09), TP PKK Kota Banjarmasin bersama Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalsel, memberikan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pangan Beragam, Berigizi, Seimbang dan Aman (B2SA) bagi para Kader Posyandu Kota Banjarmasin.
Salah satu materi pembekalan yang diberikan dalam kegiatan di Pendopo Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Banjarmasin itu adalah, program peningkatan kualitas kesehatan, dengan prioritas materinya adalah menurunkan angka stunting.
“Jadi harapan kita upaya pemerintah untuk mencegah atau menurunkan stunting dan mendorong kualitas kesehatan masyarakat Kota Banjarmasin ini secara umum bisa terdukung dengan adanya para kader ini (kader pangan-red),” ujarnya, Rabu (22/09).
Sebenarnya, lanjutnya, kegiatan pembekalan untuk para kader ini sudah kerab dilakukan TP PKK Kota Banjarmasin.
Bahkan, jelas istri Walikota Banjarmasin, H Ibnu Sina ini lagi, saat ini di Posyandu Kota Banjarmasin sudah terbentuk 6 sampai 7 meja, sesuai Permendagri Nomor 19 Tahun 2011 tentang Pedoman Pengintegrasian Layanan Sosial Dasar di Pos Pelayanan Terpadu yang terdiri dari 7 kegiatan yakni, pendaftaran, penimbangan, pencatatan atau pengisian KMS, penyuluhan kesehatan, pelayanan Kesehatan, percepatan penganekaragaman pangan dan peningkatan perekonomian keluarga.
“Jadi mudah-mudahan, setelah kegiatan ini, kader pangan ini bisa di SK kan oleh Pemerintah kota dan mereka bisa bekerja dengan lebih baik lagi sesuai dengan Tupoksinya,” harapnya.
Dari pantauan, dalam kegiatan tersebut, Hj Siti Wasilah memberikan materi tentang Tugas dan Peran Kader Pangan di Posyandu Meja 6 Dalam Konsep Posyandu Banua.
Untuk diketahui, stunting adalah adalah kondisi tinggi badan anak lebih pendek dibanding tinggi badan anak seusianya.
Di Indonesia, kasus stunting masih menjadi masalah kesehatan dengan jumlah yang cukup banyak Hal ini disebabkan oleh kekurangan gizi kronis dengan manifestasi kegagalan pertumbuhan (growth faltering), yang dimulai sejak masa kehamilan hingga anak berusia 2 tahun.
(dokpim-bjm)
Posting Komentar
Komentar baru tidak diizinkan.