Banjarmasin - Pemerintah Kota Banjarmasin mengikuti Rapat Kordinasi Nasional Penanggulangan Bencana (Rakornas PB) via video conference di ruang Banjarmasin Command Center (BCC) terkait penangulangan bencana tahun 2021.
Dalam rapat tersebut Pemkot Banjarmasin dihadiri oleh Plh. Walikota Banjarmasin Drs. Muhyar M.Ap di dampingi Pelaksana Tugas (PLT) Kepala Pelaksana BPBD Kota Banjarmasin Budian Noor dan Pelaksana Tugas Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statitik, Yusna Irawan, SE,. M.Eng.
Dalam sambutannya di Istana Negara, Kepala BNPB Indonesia, Doni Monardo menjelaskan pada awal bulan Februari 2020 hingga akhir Februari 2021 BNBP mencatat ada 3.253 kali bencana di Indonesia.
Kemudian ia mengungkapkan, setiap harinya ada 9 kali bencana yang ada di Indonesia yaitu gempa, tsunami, erupsi gunung berapi, karhutla, banjir bandang, tanah longsor dan angin puting beliung.
"Kami mengucapkan terimakasih atas semua dukungan dan kerja sama segenap komponen dalam upaya penanggulangan bencana yang sangat baik hingga saat ini," paparnya
Di sisi lain Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo mengungkapkan Negara Indonesia adalah negara rawan terhadap bencana dan termasuk 35 paling rawan resiko bencana di dunia.
Selanjutnya Presiden RI menjelaskan, kunci utama mengurangi resiko terletak pada aspek pencegahan dan mitigasi bencana yang selalu disampaikannya berulang-ulang kali.
"Jangan ada bencana baru kita pontang panting, ribut atau bahkan saling menyalahkan. Seperti itu tidak boleh terjadi," ucapnya.
Kemudian, Jokowi menegaskan jangan di sibukan membuat aturan tapi yang utama adalah pelaksanaan di lapangan serta aspek pengendalian dan penegakan standar di lapangan.
"Semua rencana kontijensi dan rencana oprasi saat tanggap darurat harus dapat di implementasikan denga cepat. Kecepatan adalah kunci menyelamatkan dan mengurangi jatuhnya korban," tegasnya
Lanjut tegasnya, kebijakan untuk mengurangi bencana harus benar-benar terintegrasi apa yg dilakukan betul-betul diliat serta manajemen tanggap darurat mampu melakukan rehabilitasi dan rekontruksi yang cepat pasca bencana harus terus diperbaiki.
"Memberikan edukasi dan literasi kepada masyarakat terkait dengan kebencanaan harus terus di tingkatkan," pungkasnya. (Diskominfotik-Hs)
Posting Komentar