Situasi
halaman Balai Kota Banjarmasin hari Senin (12/06) sedikit agak berbeda dari
biasanya.
Sejumlah
masyarakat umum terlihat berbaris di depan sebuah mobil yang terpakir rapi di
kantor tersebut. Ternyata saat itu, Bank Indonesia bersama 14 bank lainnya,
sedang membuka kas keliling khusus menerima penukaran mata uang.
Walikota
Banjarmasin Ibnu Sina mengatakan, kegiatan penukaran uang oleh masyarakat ini merupakan
sebuah tradisi bila menjelang lebaran idul fitri. “Ada satu kebiasaan
masyarakat bila berlebaran tidak hanya menggunakan pakaian baru, tetapi juga
memiliki uang baru untuk disedekahkan. Kas Keliling ini untuk membantu
masyarakat menukarkan uangmereka,” ucapnya saat menyampaikan sambutannya.
Untuk
tahun 2017 ini, metode yang digunakan perbankan dalam melayani masyarakat
adalah dengan cara sistem paket. Jadi setiap
masyarakat yang hendak menukarkan uangnya, mereka hanya diperbolehkan maksimal sebesar
Rp3,7 juta. “Mudah-mudahan dengan sistem ini dapat memudahkan masyarakat.,” katanya.
Ibnu
Sina menegaskan, penukaran uang yang marak dipinggir jalan itu tidak boleh
dilakukan, apalagi di kawasan jalur hijau. “Saya menghimbau kepada masyarat
bila hendak menukarkan uang, cari tempat yang resmi saja,” imbaunya.
Deputi
kepala Perwakilan Bank Indonesia, M Irwan, kegiatan kas keliling ini setiap
tahunnya selalu mengalami peningkatan. Tahun 2016 lalu, jelasnya, bank yang
bergabung berjumlah 10 unit, kemudian meningkat menjadi 14 bank.
Dari
informasi terhimpun, Di Pasar wadai, kas keliling dibuka mulai tnggal 12,14,
16, dan 22 Juni sekira pukul 13.00-16.00. Sedangkan di Pasar Sudimampir, kas
keliling buka pada tanggal 15 Juni sekira pukul 09.00 sampai 12.00.
Sedangkan kawasan Masjid
Sabilal Muhtadin, kas keliling buka pada tanggal 13 dan 21 Juni, 09.00 -12.00.
Posting Komentar