Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominfotik) Kota Banjarmasin, Windiasti Kartika, S.T, M.T mengikuti talk show bersama KOMPAS TV dalam program Sapa Kalsel, bertempat di gedung Djok Mentaya Lantai Dasar, Pada Rabu 4/1/2023.
Dalam talk show tersebut, Windiasti memaparkan dua hal yakni Program Smart City dan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) di Pemerintah Kota Banjarmasin.
Windi meluruskan apa itu maksud dari Smart City. Menurutnya, banyak orang yang salah kaprah soal Smart City, dimana sebagian besar orang menafsirkan Smart City selalu berkaitan dengan digital. Padahal ujarnya, smart city itu adalah kota yang cerdas
"Jadi cerdas ini, bukan melulu tentang digital, Misalnya saja pengelolaan sampah yang cerdas, kemudian pemanfaatan sumber daya manusia yang cerdas, jadi tidak melulu digital," kata Windi.
Ia melanjutkan, Perlu diketahui Smart City di Indonesia terdiri dari 6 dimensi yakni Smart Government, Smart Economy, Smart Live, Smart Living, Smart People, dan Smart Mobility.
Keenam dimensi ini Di Kota Banjarmasin diserap dalam dasar visi-misi Banjarmasin Baiman dan Lebih Bermartabat, "Visi misi menjadi dasar pembentukan RPJMD, kemudian RPJM ini menjadi dasar Renstra SKPD dalam melaksanakan pembangunan," urai Windi.
Ia menambahkan dalam mencapai smart city di kota Banjarmasin, Diskominfotik memiliki dasar lewat dokumen masterplan smart city, "Dokumen ini lah menjadi dasar untuk bergerak melakukan berbagai inovasi berdasar tupoksi masing-masing," paparnya.
Diakui Windi, Setiap tahun pihaknya memilih inovasi mana yang bisa menjadi quick win atau kegiatan yang bisa dicapai, mudah dicapai setiap tahunnya, "Ini sudah kami tentukan diawal dalam menyusun master plan tersebut," ujarnya.
Windi menambahkan, Kemenkominfo memilih 100 kota untuk menjadi role model dalam menjalankan smart city, Banjarmasin ujarnya, tahun ini mendapatkan nilai 3,06. Nilai itu meningkat dari yang semula berada di angka 2,76.
"Range penilaian smart city itu dari 1-5, Artinya kalau sudah di tiga itu lebih separo jalan sudah, arti lainnya juga masih banyak PR yang harus dikejar untuk bisa menjadikan kota Banjarmasin benar-benar smart city," terangnya.
Adapun untuk SPBE, Windi menyebutkan nilai awalnya 2,48, kemudian dipaparkannya pada tahun 2022 yang lalu dibuat dokumen arsitektur SPBE dan pada akhir tahun naik Nilai SPBE Pemko Banjarmasin berada di angka 3,33.
"InsyaAllah tahun depan bisa lebih tinggi lagi, Kita harus ngejar target lagi, Kita akan menerapkan seluruh SKPD di lingkungan Pemko Banjarmasin untuk meningkatkan kinerja berbasis elektronik," tutupnya.
#banjarmasinkotaseribusungai
#banjarmasincityofthousandrivers
#banjarmasinBISA #banjarmasinBAIMAN #banjarmasin_barasih_wan_nyaman
Posting Komentar